Rabu, 20 April 2011

DONGENG = SENTUHAN EMAS RAJA MIDAS

A. Cerita Versi Saya :

Suatu hari , ada seorang raja dari Prigia yang bernama Raja Midas. Pada Saat itu , ia ingin menjadi sangat kaya dan memiliki banyak emas. Sehingga, tidak ada yang bisa mengalahkan kekayaannya. Setiap hari, ia hanya memikirkan kekayaan, kekayaan, dan kekayaan. Ia berpikir , jika ia bisa mengubah apapun yang ia sentuh menjadi emas. Dengan begitu, ia bisa menjadi sangat kaya.
Suatu hari, Raja Midas kedatangan tamu yaitu Bakus sang dewa anggur. Raja Midas pernah menolong Bakus. Bakus sangat berterimakasih sehingga kedatangannya itu untuk membalas budi kepada sang raja. “ Halo Midas , bagaimana kabarmu ?” tanya Bakus. “ Hai Bakus, lama tidak nongol. Sibuk di alam dewa ya?” tanya Midas balik. “ Dari langit, aku melihatmu sedang sedih dan memikirkan sesuatu. Apa yang kamu pikirkan sih? Mungkin aku bisa bantu” tanya Bakus. “Aku sedang memikirkan jika aku bisa mengubah apapun yang aku sentuh menjadi emas” jawab Raja Midas. “Kalau memang itu yang kau inginkan, baiklah aku akan mengabulkannya” kata Bakus dan dia mengabulkannya lalu ia pergi.
Untuk mencoba kekuatannya, Raja Midas menyentuh singgasananya, dan tiba-tiba, singgasananya berubah menjadi emas! Raja Midas sangat senang karena apapun yang ia sentuh menjadi emas. Kemudian, Raja Midas pergi ke taman dan menyentuh pohon, kupu-kupu, serta capung dan seketika semua itu menjadi emas. Bahkan rumput yang ia injak menjadi emas juga. Raja Midas mengatakan dengan congkak bahwa kekayaannya tidak ada yang menandingi.
Seharian, Raja Midas berada di taman yang sudah menjadi emas. Raja Midas merasa lapar sehingga ia menyuruh pelayan-pelayannya untuk menyiapkan makan. Lalu pelayannya datang dan membawa makanan yang bermacam-macam. Raja Midas mengambil piring untuk makan, lalu piringnya menjadi emas dan ia memerkan pada pelayannya. Bahkan apel dan anggur dan ingin ia makan pun menjadi emas. Pelayan yang tidak sengaja ia sentuh juga menjadi emas. Raja Midas bingung karena tidak bisa makan dan semua menjadi emas.
Ia memohon dan menangis kepada Bakus agar kekuatannya di hilangkan. Tetapi hal itu tidak bisa dilakukan karena Apolo sang dewa musik menghalangnya, ia melakukan itu karena Raja Midas pernah menghina Apolo saat lomba musik dan kebetulan Midas menjadi jurinya. Dan saat itu Apolo sakit hati. Raja Midas dikutuk oleh Apolo. Setiap hari telinga Raja Midas memanjang. Awalnya hanya tumbuh bulu-bulu lalu telinganya memanjang seperti keledai.
Sang raja mengancam pelayannya agar tidak memberitahukan hal ini ke siapa-siapa. Suatu ketika, salah satu pelayannya membisikan sesuatu ke lubang angin bahwa Raja Midas bertelinga kedelai. Ia melakukan itu karena ingin melepaskan beban di hati. Suara itu memantul, memantul, dan memantul karena ada pohon tebu yang tinggi dan lentur yang bersifat memantulkan suara. Semua rakyat Prigia tahu berita itu dan mereka semua tertawa. “ Pantas saja Raja Midas tidak pernah keluar istana. Oh sekarang telinganya menjadi telinga keledai” kata salah satu warga.”Ha...ha..ha.. makanya jangan sombong jadi raja” kata rakyatnya lagi. Sejak saat itu, Raja Midas tidak pernah sombong lagi karena malu. Apolo menghukumnya agar Raja sadar dan tidak mengulangi kesalahannya lagi.

B. Latar :
• Waktu :
- Suatu hari
- Dahulu
- Suatu ketika
- Seharian
• Tempat :
- Taman
- Prigia
- Istana

C. Pesan Pengarang :
Jangan sekali-kali meminta hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, serta jangan sombong jika ingin disukai orang lain.

D. Tokoh Favorit :
Bakus : - Watak : baik hati dan suka menolong
- Alasan : dia telah memenuhi permintaan sebagai balas budi , dan sudah mau membantu Raja Midas untuk menghilangkan kekuatannya (tapi dia dihalangi oleh apolo)
- Bukti : halaman : 117 = “Bakus berniat untuk membalas
budi “
119 = “ Apolo melarang Bakus untuk
membantu Midas “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar